Langsung ke konten utama

KAPUR ATAU BAJA?

Cipt. Rizka Dahlia

Rapuhnya hati serapuh kapur
Saat diinjak ia seperti retakan tak berguna
Berubah menjadi butiran debu
Yang mengganggu insan

Namun hati bisa setegar baja
Tahan terhadap benturan
Tahan terhadap hantaman
Namun sang baja bisa rapuh jua

Jika kita bandingkan hati dengan kedua benda tersebut?
Seperti apakah ia?
Apakah ia menjadi kapur?
Ataukah ia menjadi baja?
Tapi itu sama saja
Sama-sama bisa rapuh
Meskipun dalam jangka waktu yg beda

Namun, hati ini lebih rapuh dari kapur
Saat kau meremasnya dengan amarah dan egomu
Hancur berkeping-keping
Tak bisa lagi kau susun seperti sedia kala
Karna itu hanya angan jua

Mata berdiam diri menatap sepi
Mulut bungkam seribu bahasa
Telinga tuli tak mendengar sepatah kata
Tapi hati berteriak murka

Matapun kini menahan diri
Mengeluarkan butiran mutiara hitamnya
Mulut mulai bergumam
Mengungakapkan bait-bait doanya
Berharap bahwa hati akan terobati

Dan tak lagi menjadi rapuh kembali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INDECISION!!

Cipt. Rizka Dahlia Raut wajahmu tak lepas dari mataku Seakan-akan mengikuti arah bola mata Ku tutup mataku raut wajah itu semakin jelas Yang menandakan bahwa tak inginku kehilanganmu Waktu yang selalu ku hitung Menandakan bahwa aku selalu berada dalam bayang-bayangmu Dan setiap ku menghitung waktu Raut wajah itu membuat aku gila Sikapmu membuat ku penasaran Seperti apa dirimu sebenarnya Terkadang kau dingin seperti bongkahan es Dan bahkan hangat seperti selimut Tapi ia bersembunyi di balik itu semua Ku coba cari celah untuk mengetahui Tapi apalah daya Kau kembali bersembunyi Tunjukkanlah padaku tentangmu Sehingga hatiku tak ragu ketika ingin memilih Sungguh sikapmu yang tak tentu Membuatku bimbang Karna ketika hati ini ingin memilih Sang hati pun berbicara Semoga pilihanku tak meretakkanku kembali

"HATI EMAS SANG CINTA"

Cipt. Rizka Dahia Sang cinta terbelenggu oleh kasmarannya Seputih kapas tak bernoda Karna cintnya suci Untuk imam yang diridhai Saat ini cinta putih tlah menemukan seseorang yg indah Namun sang cinta tak mampu untuk mengutarakan Sang cinta hanya diam membeku Tapi ia selalu berusaha menjadi bagian dari kehidupannya Diam Hanya itu yg dapat di lakukan sang cinta Hatinya tak dapat diterka Pikirannya tak dapat dikira Sang cinta bertahan untuknya Karena cinta nan suci selalu mempertahankan dalam kondisi terburuk sekalipun Diam bagaikan emas untuk sang cinta Karena tidak ada yg tau tentang keresahannya Hingga ia tak perlu takut bila semua sirna Tapi sang cinta percaya Ridha Allah selalu menyertai sang cinta Karna cinta sejati bukan mengenai raga Tapi mengenai hati yg selalu terhubung Tanpa ada yg saling mengetahui Saling mendoakan adalah cara sang cinta memberikan kasih sayang satu sama lain Hingga mereka kelak di pertemukan sebagai sepasang cinta yg abad