Langsung ke konten utama

INDECISION!!

Cipt. Rizka Dahlia

Raut wajahmu tak lepas dari mataku
Seakan-akan mengikuti arah bola mata
Ku tutup mataku raut wajah itu semakin jelas
Yang menandakan bahwa tak inginku kehilanganmu
Waktu yang selalu ku hitung
Menandakan bahwa aku selalu berada dalam bayang-bayangmu
Dan setiap ku menghitung waktu
Raut wajah itu membuat aku gila
Sikapmu membuat ku penasaran
Seperti apa dirimu sebenarnya
Terkadang kau dingin seperti bongkahan es
Dan bahkan hangat seperti selimut
Tapi ia bersembunyi di balik itu semua
Ku coba cari celah untuk mengetahui
Tapi apalah daya
Kau kembali bersembunyi
Tunjukkanlah padaku tentangmu
Sehingga hatiku tak ragu ketika ingin memilih
Sungguh sikapmu yang tak tentu
Membuatku bimbang
Karna ketika hati ini ingin memilih
Sang hati pun berbicara
Semoga pilihanku tak meretakkanku kembali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAPUR ATAU BAJA?

Cipt. Rizka Dahlia Rapuhnya hati serapuh kapur Saat diinjak ia seperti retakan tak berguna Berubah menjadi butiran debu Yang mengganggu insan Namun hati bisa setegar baja Tahan terhadap benturan Tahan terhadap hantaman Namun sang baja bisa rapuh jua Jika kita bandingkan hati dengan kedua benda tersebut? Seperti apakah ia? Apakah ia menjadi kapur? Ataukah ia menjadi baja? Tapi itu sama saja Sama-sama bisa rapuh Meskipun dalam jangka waktu yg beda Namun, hati ini lebih rapuh dari kapur Saat kau meremasnya dengan amarah dan egomu Hancur berkeping-keping Tak bisa lagi kau susun seperti sedia kala Karna itu hanya angan jua Mata berdiam diri menatap sepi Mulut bungkam seribu bahasa Telinga tuli tak mendengar sepatah kata Tapi hati berteriak murka Matapun kini menahan diri Mengeluarkan butiran mutiara hitamnya Mulut mulai bergumam Mengungakapkan bait-bait doanya Berharap bahwa hati akan terobati Dan tak lagi menjadi rapuh kembali

"HATI EMAS SANG CINTA"

Cipt. Rizka Dahia Sang cinta terbelenggu oleh kasmarannya Seputih kapas tak bernoda Karna cintnya suci Untuk imam yang diridhai Saat ini cinta putih tlah menemukan seseorang yg indah Namun sang cinta tak mampu untuk mengutarakan Sang cinta hanya diam membeku Tapi ia selalu berusaha menjadi bagian dari kehidupannya Diam Hanya itu yg dapat di lakukan sang cinta Hatinya tak dapat diterka Pikirannya tak dapat dikira Sang cinta bertahan untuknya Karena cinta nan suci selalu mempertahankan dalam kondisi terburuk sekalipun Diam bagaikan emas untuk sang cinta Karena tidak ada yg tau tentang keresahannya Hingga ia tak perlu takut bila semua sirna Tapi sang cinta percaya Ridha Allah selalu menyertai sang cinta Karna cinta sejati bukan mengenai raga Tapi mengenai hati yg selalu terhubung Tanpa ada yg saling mengetahui Saling mendoakan adalah cara sang cinta memberikan kasih sayang satu sama lain Hingga mereka kelak di pertemukan sebagai sepasang cinta yg abad