Cipt. Rizka Dahlia Rapuhnya hati serapuh kapur Saat diinjak ia seperti retakan tak berguna Berubah menjadi butiran debu Yang mengganggu insan Namun hati bisa setegar baja Tahan terhadap benturan Tahan terhadap hantaman Namun sang baja bisa rapuh jua Jika kita bandingkan hati dengan kedua benda tersebut? Seperti apakah ia? Apakah ia menjadi kapur? Ataukah ia menjadi baja? Tapi itu sama saja Sama-sama bisa rapuh Meskipun dalam jangka waktu yg beda Namun, hati ini lebih rapuh dari kapur Saat kau meremasnya dengan amarah dan egomu Hancur berkeping-keping Tak bisa lagi kau susun seperti sedia kala Karna itu hanya angan jua Mata berdiam diri menatap sepi Mulut bungkam seribu bahasa Telinga tuli tak mendengar sepatah kata Tapi hati berteriak murka Matapun kini menahan diri Mengeluarkan butiran mutiara hitamnya Mulut mulai bergumam Mengungakapkan bait-bait doanya Berharap bahwa hati akan terobati Dan tak lagi menjadi rapuh kembali